Friday, January 13, 2006

Penyebab bencana Jember

From: pplh seloliman <pplh@indo.net.id>
Date: Fri, 13 Jan 2006 13:48:04 +0700
Subject: Re: [jpl] POSKO Bantuan Bencana Banjir Badang


Salam Lestari.
Terkait dengan upaya penanganan pasca bencana di Jember. Kawan-kawan
LSM JaTim akan menyusun strategi gugatan pada para Penanggungjawab
pengelolaan Kawasan di Propinsi Jawa Timur dan Pemerintah Daerah
Jember. ALIH FUNGSI LAHAN sudah tidak bisa disangkal, ketika di
lapangan di jumpai areal terbuka yang ditumbuhi HANYA semak belukar,
di batas kawasan Perkebunan dan Vegetasi Alami dikawasan Catchment
Area di atas kawasan perkebunan. Ditengarai ada upaya pencaplokan
lahan yang tadinya wilayah lindung menjadi areal perkebunan.
Bentuk-bentuk alih fungsi lahan yang lain adalah sepanjang Sub DAS
Kali Putih dan Kali Gunung Pasang yang berada dalam kawasan
pengelolaan perkebunan; pada sempadan sungai tidak dijumpai tanaman
konservasi, tapi malah Tanaman komoditas kebun yakni Kopi dan Kakao
saja. Tamanan konservasi sempada sungai hanya ditemui di kawasan
desa-desa yang terlanda banjir bandang. Rumpun Bambu dan pohon Waru masih
banyak terlihat tegak-berdiri di antara "tebing-tebing baru", kikisan
air bah sepanjang sempadan sungai.

Menurut hasil investigasi, data lapangan yang diperkuat testimoni
anggota masyarakat beberapa Desa di kec. Panti dan Sukorambi. Illegal
Logging sejak pasca reformasi hingga hari-hari terakhir sebelum
bencana terjadi masih terus terjadi. Meskipun sifatnya SPORADIS, tidak
besar-besaran, Tatap menjadi faktor penyebab TURUNNYA MUTU LINGKUNGAN
KAWASAN LINDUNG di lereng Argopuro. Di kawasan Gunung Palang dan
KaliManggis/Keputren terlihat longsoran dengan luasan besar sepanjang
100 hingga 150 meter. Masih jadi teka-teki yang belum terjawab
adalah: LONGSOR-LONGSOR BESAR TERSEBUT SECARA KRONOLOGIS TERJADI
SEBELUM BANJIR DATANG, ATAUKAH SESUDAH/BERSAMAAN DENGAN PROSES BANJIR
BANDANG.

Pasca operasi SAR untuk mengevakuasi Survivors dan pencarian
jenasah/Victims di mingggu-minggu ini adalah: EXTENDED MISSION
MANAGEMENT yang lebih baik lagi daripada Tahap PENCARIAN DAN EVEKUASI.

Ironis memang, Satkorlak Bencana Alam Jember 'terpana' hingga tidak
tanggap melakukan koordinasi dengan semua unsur POTENSI SAR YANG SUDAH
ADA DI LAPANGAN (baik Masyarakat Lokal, RESCUE Surabaya, Pecinta Alam,
LSM serta unsur TNI-Polri. Harusnya, Ka-Satkorlak-PBA Jember (WaBup Jember?)
secepatnya melakukan koordinasi dengan Kantor RESCUE Surabaya untuk
menyiapkan pola operasi SAR. Tapi yang terjadi, semua orang bingung di
lapangan. Bantuan Transportasi Mobil-mobil Dinas 4WD yang mampu
menjangkau medan-medan sulit tak pernah terjadi. Proses evakuasi lebih
banyak diinisiatifi oleh Warga Setempat dibantu unsur-unsur rescue
yang terus berdatangan. Distribusi Logistik dan Bantuan Medis tak
begitu lancar. Di lapangan banyak Rescue Team (SRU)yang tak sempat dapat
supply logistik mencukupi sehingga mengganggu proses pencarian dan
evakuasi. Di lapanga Desa Kemiripun Alat Berat seperti Excavator (Back
Hoe) tak bisa beroperasi sehari berikutnya, karena tak tersedia cukup
pasokan BBM Solar/minyak Diesel.

Pada saat sekarang harus ada pembenahan koordinasi pada tahap EXTENDED MISSION.

Pendataan Ulang Pengungsi yang masih tersebar di beberapa titik,
selain di titik penampungan pengungsi di Sukorambi dan Panti.

Pendistribusian Logistik dan Pelayanan Medis yang intense harus
secepatnya dilakukan untuk mengurangi himpitan psikologis pengungsi.
Penanganan Psikologis Pacsa Bencana bagi pada Pengungsi pun bukan
pekerjaan mudah. Ini yang sepertinya harus kita pikirkan bersama.
Beberapa upaya yang udah dilakukan Kawan-kawan di Hamim Jember,
persiapan Kawan-kawan RMI serta beberapa upaya kawan-kawan yang lain
yang tak bisa tersebutkan. Saran saya; TAK PERLU KIBARKAN BENDERA
MASING-MASIN INSTITUSI, BUAT RENCANA PENANGANAN PASCA BENCANA SECARA
KOLABORATIF ANTAR KITA SEMUA secara lebih baik lagi. "INI PEKERJAAN
KEMANUSIAAN BUNG!" Sudah banyak PEMBELAJARAN yang dapat kita petik dari
proses penanganan bencana disekitar kita. Moga kita bisa mengambil hikmahnya.

Salam hangat dari Lereng Penanggungan

Arief E. Ramanto
Koordinator Program
--
Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Seloliman
PO Box 16 Ngoro Mojokerto 61385 Indonesia
Telp. +62 0321 7221045/618752
Fax. +62 0321 618754
Email. pplh[at]indo.net.id
Website : http://www.pplh.or.id

0 Comments:

Post a Comment

<< Home